PEMERINTAH Provinsi DKI akan membeli bus untuk Trans-Jakarta maupun bus sedang merek lain yang kualitasnya teruji dalam pengadaan angkutan massal itu selanjutnya. Langkah itu diambil pascaditemukannya bus rusak yang dibeli dari China.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pembelian bus tidak dapat dihentikan saat ini karena kebutuhan masyarakat atas transportasi massal yang layak sangat mendesak. Selain itu, Pemprov DKI ingin segera mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi massal. Sebab Gubernur Joko Widodo meyakini itu sebagai salah satu langkah jitu mengurangi kemacetan lalu lintas.
Ahok menyatakan tidak
mempermasalahkan jika dinas perhubungan (dishub) tetap merangkul perusahaan dan merek dari China. Namun, perusahaan itu harus mampu memberikan kualitas produk sekelas kendaraan merek ternama, seperti Mercedez-Benz dan Volvo.
“Makanya kita Hino ada, Hyundai ada, Scania juga.
Tinggal cari yang setara kan,” ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, ia sempat heran dengan proses tender yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dalam pengadaan bus. Sebab beberapa vendor ternama tidak ikut dalam proses itu. Seluruh peserta lelang hanya per usahaan bus dari China. Yang lebih meng herankan, Dishub DKI
berkeras mendatangkan bus dengan merek yang belum teruji. Padahal, lebih baik membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan bus dari merek-merek teruji, seperti Mercedez Benz, Scania, dan Volvo.
Oleh karena itu, menurutnya, dalam pengadaan bus berikutnya, Pemprov DKI akan memakai e-catalogue, guna menghindari permainan. Selama ini, proses tender dinilai Ahok kerap bermasalah karena kurang transparan. Penggunaan e-catalogue bertujuan mempermudah kontrol pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemprov. E-catalogue memuat spesifikasi barang dari setiap vendor beserta harganya sehingga Pemprov DKI tinggal memilih. (Bob/J-4/ Media Indonesia, 15/02/2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar