Meski sudah resmi menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Gubernur Joko Widodo menjamin tarif Trans Jakarta tidak akan naik.
"Kita tidak pernah berpikir akan menaikkan tarif bus Trans Jakarta setelah berganti jadi BUMD. Meskipun BUMD ada orientasi keuntungan, tapi orientasi pelayanan tetap nomor satu," kata Gubernur yang akrab di panggil Jokowi, di Balai Kota DKI.
Selain itu, Jokowi memastikan DKI Jakarta akan tetap memberikan subsidi untuk warga Ibu Kota yang mau naik Trans Jakarta. Terlebih keberadaan Trans Jakarta memang salah satu langkah untuk mengurai kemacetan. Mengenai pembelian sebanyak 4.000 unit bus baru pada 2014 yang dinilai DPRD DKI Jakarta terlalu terburu-buru, Jokowi mengaku sudah tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki transportasi di Ibu Kota. Menurutnya, jika hanya membeli puluhan unit saja akan percuma dan tidak menyelesaikan masalah.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta menunda operasional 346 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang rencananya akan mulai pada awal bulan ini menjadi Februari mendatang. Itu pun pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap dan rutenya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Namun, sudah ada rute yang disiapkan, yakni dari dan ke permukiman warga. Sebab, keberadaan BKTB ini juga merupakan feeder Trans Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan ratusan bus tersebut nantinya akan mengganti bus seperti Kopaja yang sudah tidak beroperasi pada sejumlah rute.
Sama seperti Kopaja AC, BKTB juga diperkenankan melintasi jalur bus Trans Jakarta.
Ratusan bus tersebut sudah ada di Jakarta. Namun, belum dapat dioperasikan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi.
Sumber Media Cetak : Media Indonesia, 9 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar