PT PLN akan memberi ganti rugi kepada pelanggan yang mengalami pemadaman. Kompensasi berupa diskon biaya beban sebesar 10%.
SETELAH sejak Senin (12/5) petang sebagian Jakarta dan Tangerang mengalami pemadaman aliran listrik, mulai hari ini kondisi jaringan setrum di sejumlah wilayah tersebut berangsur normal. Hal itu dikatakan oleh Manajer Komunikasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang Dwiyanto di Jakarta, kemarin.
“Perbaikan jaringan selesai Rabu (14/5) pukul 18.00 WIB. Kami coba dulu apa bisa running atau perlu pe madaman lebih lanjut,“ kata Bambang. Menurut Bambang, ganggu an listrik yang diha dapi cu kup berat. Pa da Senin (12/5) siang Gardu Induk (GI) Kembangan mengalami gangguan se hingga harus disetop operasinya. Kemudian pukul 15.30 jaringan transmisi PLTGU Muara Karang-GI Gandul menyusul mengalami gangguan.
“Area pemadaman listrik meluas sejak Senin (12/5) sore hingga malam, te tapi hari ini (area pemadaman) berkurang. Setiap pelanggan mengalami pemadaman maksi mal 3 jam,” ujarnya. Bambang mengakui pihaknya 3 jam,“ ujarnya. Bambang mengakui pihaknya akan memberi ganti rugi kepada pelanggan yang mengalami pema daman, yakni dihitung berdasarkan indikator frekuensi padam dan durasi per bulan dalam sistem pengawasan mutu yang dirilis di setiap area.
“Kompensasi berupa diskon biaya beban 10%,” ungkap Bambang.
Saat menanggapi hal tersebut, Ke tua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mendesak pemerintah segera membenahi kebijakan ketenagalistrikan dari sisi pembangkit dan energi primer. “Kita akan menghadapi krisis listrik pada 2016 karena kebutuhan listrik naik 12% setiap tahun, sementara PLN hanya mampu menambah ka pasitas 6%. Pembangkit sudah ba nyak yang tua,” ke luh Tulus.
Direktur Operasi PT PLN Ngurah Adnyana menampik tudingan pemadaman terjadi lantaran krisis listrik Jawa-Bali terjadi lebih awal dari seharusnya pada 2018. “Dalam dua hari ini Jabo de tabek mengalami krisis listrik sehingga menyebabkan defisit hingga 750 megawatt (Mw),” jelas Adnyana. Menurut Adnyana, kini masalah listrik yang dihadapi ialah persoalan
Sementara itu, kemarin, sejumlah lampu lalu lintas di beberapa jalanan Ibu Kota tidak berfungsi. Akibatnya, kemacetan panjang tidak terhindarkan lagi. Salah satu lampu lalu lintas yang tidak berfungsi ialah di perempatan Jalan Jatibaru, Tanah Abang.
Pe ngendara dari arah Cideng yang hen dak menuju flyover (Jalan Fachrud din) beradu cepat dengan pengendara yang hendak melintas ke arah Jalan Abdul Muis. Adu mulut pun tidak terhindarkan karena tidak ada pengendara mau mengalah.
Arus lalu lintas di kawasan sekitar Tanah Abang tidak bergerak. Layanan KA Commuter Line tidak mengalami gangguan karena PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) telah berkoordinasi dengan PLN agar pasokan listrik tetap terpenuhi. “Memang ada pemadaman, tetapi tidak mengganggu listrik aliran atas,” kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa. (Ver/Ant/X-3) Media Indonesia, 14/05/2014, Halaman 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar